Kawasan Wisata Kawah Ijen terletak di tengah area cagar alam Kawah Ijen yang
masuk dalam wilayah Kabupaten Bondowoso, Kecamatan Klobang dan Kabupaten
Banyuwangi, Kecamatan Licin. Kawah ini berupa danau berwarna hijau tosca yang
berada di ketinggian 2.368 meter di atas permukaan laut. Kawah itu berdinding
kaldera setinggi 300-500m. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol, memiliki
kedalaman 200 meter. Keasamannya cukup kuat untuk melarutkan
pakaian dan jari manusia.
Kawah ini memiliki luas sekitar 5.466 hektar. Air kawah itu cukup tenang dan
berwarna hijau kebiru-biruan. Pemandangan di sana terlihat begitu menakjubkan
di pagi hari. Air kawah yang volumenya sekitar 200 juta meter kubik dengan
panas mencapai 200 derajat celcius itu memancarkan kemilau hijau keemasan saat
sinar mentari menerpa dari balik Gunung Merapi, saudara kembar Gunung Ijen.
Untuk mencapai Kawah Ijen dapat ditempuh dengan dua cara yaitu dari utara
dan dari selatan.
a. Lewat jalan utara
Dari Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari kemudian dilanjutkan ke Paltuding yang dapat dicapai dengan kendaraan bermotor roda dua atau roda empat. Jarak Situbondo sampai Paltuding adalah 93 km dan kondisi jalan sampai Paltuding boleh dikatakan sangat bagus sehingga dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2,5 jam.
Dari Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari kemudian dilanjutkan ke Paltuding yang dapat dicapai dengan kendaraan bermotor roda dua atau roda empat. Jarak Situbondo sampai Paltuding adalah 93 km dan kondisi jalan sampai Paltuding boleh dikatakan sangat bagus sehingga dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2,5 jam.
b. Lewat jalan selatan
Dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak sekitar 15 km, yang dapat dilewati dengan kendaraan bermotor roda dua atau empat selama sekitar 30 menit. Dari Licin menuju Paltuding yang berjarak sekitar 18 km perjalanan dapat diteruskan dengan kendaraan bermotor terutama jenis jeep double gardan karena sekitar 6 km sebelum sampai di Paltuding melewati jalan yang dinamakan tanjakan erek-erek yang berupa belokan berbentuk S dan sekaligus menanjak, perjalanan memerlukan waktu sekitar satu jam, karena jalanan sering rusak oleh air hujan maupun dilewati truk pengangkut Belerang setiap hari.
Dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak sekitar 15 km, yang dapat dilewati dengan kendaraan bermotor roda dua atau empat selama sekitar 30 menit. Dari Licin menuju Paltuding yang berjarak sekitar 18 km perjalanan dapat diteruskan dengan kendaraan bermotor terutama jenis jeep double gardan karena sekitar 6 km sebelum sampai di Paltuding melewati jalan yang dinamakan tanjakan erek-erek yang berupa belokan berbentuk S dan sekaligus menanjak, perjalanan memerlukan waktu sekitar satu jam, karena jalanan sering rusak oleh air hujan maupun dilewati truk pengangkut Belerang setiap hari.
Inventarisasi Sumberdaya Gunungapi
Gunung Kawah Ijen memiliki sumberdaya gunungapi bervariasi dan sangat potensial yang meliputi :
Gunung Kawah Ijen memiliki sumberdaya gunungapi bervariasi dan sangat potensial yang meliputi :
a. Sublimat belerang.
Sublimat belerang merupakan produk Gunung Kawah Ijen yang sudah dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam industri kimia. Belerang dihasilkan dari hasil sublimasi gas-gas belerang yang terdapat dalam asap solfatara yang bersuhu sekitar 200 °C. Kapasitas belerang rata-rata sekitar 8 ton/hari . Lapangan solfatara terletak di sebelah tenggara danau Kawah Ijen.
Sublimat belerang merupakan produk Gunung Kawah Ijen yang sudah dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam industri kimia. Belerang dihasilkan dari hasil sublimasi gas-gas belerang yang terdapat dalam asap solfatara yang bersuhu sekitar 200 °C. Kapasitas belerang rata-rata sekitar 8 ton/hari . Lapangan solfatara terletak di sebelah tenggara danau Kawah Ijen.
b. Sumber mataair panas
Sumber mataair panas bertipe asam sulfat khlorida dengan suhu 70 °C dan pH sekitar 2, 6 terdapat didekat lapangan solfatara Ijen. Sedangkan air panas netral bertipe bikarbonat dengan suhu sekitar 45 ° terdapat di dalam kaldera Ijen sebelah utara yaitu di Blawan, Kabupaten Bondowoso
Sumber mataair panas bertipe asam sulfat khlorida dengan suhu 70 °C dan pH sekitar 2, 6 terdapat didekat lapangan solfatara Ijen. Sedangkan air panas netral bertipe bikarbonat dengan suhu sekitar 45 ° terdapat di dalam kaldera Ijen sebelah utara yaitu di Blawan, Kabupaten Bondowoso
c. Air Danau Kawah Ijen
Danau Kawah Ijen merupakan reaktor multi komponen yang didalamnya terjadi berbagai proses baik fisika maupun kimia antara lain pelepasan gas magmatik, pelarutan batuan, pengendapan, pembentukan material baru dan pelarutan kembali zat-zat yang sudah terbentuk sehingga menghasilkan air danau yang sangat asam dan mengandung bahan terlarut dengan konsentrasi sangat tinggi. Air danau kawah Ijen dapat dibuat gipsum dengan cara menambahkan kapur tohor kedalamnya. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan di BPPTK tiap 1 liter air kawah Ijen yang direksikan dengan kapur tohor secara stokiometri menghasilkan 100 gram gipsum.
Danau Kawah Ijen merupakan reaktor multi komponen yang didalamnya terjadi berbagai proses baik fisika maupun kimia antara lain pelepasan gas magmatik, pelarutan batuan, pengendapan, pembentukan material baru dan pelarutan kembali zat-zat yang sudah terbentuk sehingga menghasilkan air danau yang sangat asam dan mengandung bahan terlarut dengan konsentrasi sangat tinggi. Air danau kawah Ijen dapat dibuat gipsum dengan cara menambahkan kapur tohor kedalamnya. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan di BPPTK tiap 1 liter air kawah Ijen yang direksikan dengan kapur tohor secara stokiometri menghasilkan 100 gram gipsum.
d. Lapangan Gipsum/anhidrit
Pembentukan gipsum/anhidrit terjadi di bawah dam Kawah Ijen yaitu di hulu Kali Banyupait. Air danau kawah yang mengandung sulfat dengan konsentrasi tinggi merembes dan atau melewati batuan sehingga terbentuk gipsum. Batuan disini berfungsi sebagai sumber kalsium. Dengan adanya proses penguapan/pemanasan di permukaan gipsum yang terjadi dapat kehilangan airnya sehingga membentuk anhidrit.
Pembentukan gipsum/anhidrit terjadi di bawah dam Kawah Ijen yaitu di hulu Kali Banyupait. Air danau kawah yang mengandung sulfat dengan konsentrasi tinggi merembes dan atau melewati batuan sehingga terbentuk gipsum. Batuan disini berfungsi sebagai sumber kalsium. Dengan adanya proses penguapan/pemanasan di permukaan gipsum yang terjadi dapat kehilangan airnya sehingga membentuk anhidrit.
e. Batuan vulkanik terutama batu apung
Batu apung banyak ditemukan disekitar danau kawah Ijen terutama di hulu Kali Banyupait.
Batu apung banyak ditemukan disekitar danau kawah Ijen terutama di hulu Kali Banyupait.
f. Objek Wisata dan studi vulkanologi
Gunung Danau Kawah Ijen selain menarik dijadikan sebagai objek wisata juga sangat menarik untuk studi geologi dan geokimia.
Gunung Danau Kawah Ijen selain menarik dijadikan sebagai objek wisata juga sangat menarik untuk studi geologi dan geokimia.
Wisata Kawah Ijen.
Gunung Kawah Ijen merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Timur
yang selalu ramai dikunjungi baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Alam pegunungan yang indah dan sejuk sering mereka nikmati mulai dengan cara
berkemah di Paltuding. Dengan ditemuinya ayam hutan disepanjang jalan aspal
menunjukkan bahwa. keasrian gunung dan hutan masih terawat dengan baik.
Di Puncak Gunung Ijen terdapat danau kawah dengan airnya yang berwarna hijau
toska dan ber-pH sangat asam. Di sebelah tenggara danau terdapat lapangan solfatara
yang merupakan dinding danau Kawah Ijen dan di bagian barat terdapat Dam Kawah
Ijen yang merupakan hulu dari Kali Banyupait.
Lapangan solfatara Gunung Kawah Ijen yang selalu melepaskan gas vulkanik
dengan konsentrasi sulfur yang tinggi dan bau gas yang kadang menyengat dan
mengiritasi saluran pernafasan ini merupakan objek wisata yang tak pernah
terlewatkan untuk didatangi, bahkan tempat ini disiang hari tak pernah sepi
karena selalu terdapat penambang belerang yang mengambil dan mengangkut/memikul
sublimat belerang sampai di Paltuding.
Dam Kawah Ijen merupakan bagian dari objek wisata menarik tetapi tidak
selalu dikunjungi oleh wisatawan dikarenakan antara lain pencapaiannya yang
sulit disebabkan jalan menuju kesana sering rusal karena terjadi longsor. Dam
Kawah Ijen adalah bangunan beton yang dibangun sejak jaman penjajahan Belanda
dan dimaksudkan untuk mengatur level air danau agar tidak menyebabkan banjir
air asam. Tetapi bendungan ini sekarang tidak berfungsi karena air tidak pernah
mencapai pintu air disebabkan terjadinya rembesan/bocoran air danau di bawah
dam.
Terjadinya rembesan yang terus menerus ini mengakibatkan terjadi proses
pembentukan gypsum dari hasil reaksi sulfat yang terkandung dalam air danau
dengan senyawa Kalsium baik dari air tersebut maupun dengan Kalsium dari batuan
yang dilewati dan proses penguapan yang juga mempercepat pembentukannya.
Lapangan Gipsum dapat menjadi salah satu objek wisata yang menarik bila
dikelola secara professional.
Indra Erwanto (14)
XI IPA 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar