Tak
banyak publik Kabupaten Probolinggo yang mengetahui keberadaan Pulau Pasir di
sebelah utara Pantai Bentar, Desa Curahsawo, Kecamatan Gending. Pemkab pun
berharap agar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengaku keberadaan pulau
tidak berpenghuni itu.
Sebenarnya
Pulau Pasir hanya berjarak sekitar 3 Km dari Pantai Bentar. Tetapi lokasinya
tertutup rimbunnya hutan mangrove. Praktis pulau yang luasnya hanya sekitar 2
hektare itu tidak banyak dikenal orang. Padahal jaraknya reltif dekat, dari
Pantai Bentar hanya 20 menit dengan perahu motor tempel.
Selama
ini masyarakat hanya mengenal Pulau Giliketapang, yang masuk administrasi Desa
Giliketapang, Kecamatan Sumberasih. Sebutan Pulau Pasir mengacu pada struktur
tanah di pulau itu yang terdiri atas hamparan pasir.
Dinas
Perikanan dan Kelautan (DPK) Kabupaten Probolinggo mencatat, luas Pulau Pasir
sekitar 2 hektare (Ha). Panjang pulau 484 meter dan lebarnya 45 meter, dengan
dataran rendah sekitar 1,5 meter dari permukaan air laut.
Secara
admistratif, Pulau Pasir terletak di Desa Curahsawo, Kecamatan Gending. Sedang
koordinatnya pada 113º17’30.69’’ Bujur Timur (BT) dan 7º46’30’’ Lintang Selatan
(LS).
Meski
tanpa penghuni, beberapa pihak pun memanfaatkan pulau tersebut. Pemkab
Probolinggo misalnya, pernah beberapa kali memanfaatkan pulau berpasir landai
itu untuk kegiatan outbond. Dulu sempat dibangun gazebo kayu tetapi sekarang
sudah rusak dan amblas diterpa angin.
Bahkan
pada 2007 silam, pernah digelar even olahraga tingkat regional Jatim. Yakni,
lomba triathlon (renang, bersepeda, dan lari) dengan start dari Pulau Pasir.
Abrasi-Oloran
Terbentuknya
Pulau Pasir, kata Kepala DPK Dedy Isfandi diduga akibat abrasi (pengikisan air
laut) pada Pulau Giliketapang. Indikasinya pasir di Pulau Pasir terlihat putih,
yang merupakan serpihan pulau karang.
Meski
tidak sebesar kiriman material pasir dari Gunung Bromo, kiriman material dari
Kali Banyubiru berangsur-angsur membentuk sebuah embrio pulau kecil di teluk
Pantai Bentar. Sementara kiriman material abrasi dari Pulau Giliketapang yang
berjarak sekitar 10 Km, membuat pulau pasir berwajah seputih pasir.
Awalnya
tidak banyak warga Probolinggo yang mengetahui terbentuknya Pulau Pasir di arah
timur laut Pantai Bentar itu. Memang munculnya Pulau Oasir itu sempat menjadi
bahan perbincangan di kalangan petambak udang tradisional di Desa Curahsawo.
Sebenarnya,
fenomena munculnya pulau pasir itu sudah tercium warga sekitar sejak sekitar 10
tahun lalu. Belakangan, semakin banyak orang mengetahui pulau pasir terutama
warga yang hobi berpetualang.
Ternyata pulau pasir mulai
diperkenalkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kab. Probolinggo
sebagai objek baru wisata bahari.
Dwi Intan Febriani (08)
XI IPA 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar